Pundi-pundi Digital Menanti

by - Desember 19, 2021

 Rabu, 10 Desember 2021


Perbincangan sore ini bersama Ibu Leni Priska dengan tema "Ciptakan Peluang Melalui Literasi Digital" tentu tak ketinggalan bersama Guru-guru Hebat Penggial Literasi Digital se-Indonesia. Kita saling menyemangati satu dengan yang lainnya. Walaupun secara raga kita belum pernah saling bertemu tegur sapa sacara nyata TAPI diDumay kita seperti sudah satu keluarga besar, Keeeren Pokoknya 💚. 



Pundi-pundi Digital Menanti


Di Era informasi yang serba cepat dan banyak saat ini, intinya ingin informasi tentang apa saja seakan semua ada di Dunia Digital tinggal klik mesin pencari informasi seperti google, yahoo, dll. Masukan kata kunci yang ingin dicari dengan istilah keyword maka dengan cepat akan tersaji list dengan tema yang dimaksud. Silakan tinggal pilih-pilih deh atau browsing link mana yang ingin diklik.

Semakin hari terus bermunculan berbagai platform dengan beragam konten yang sejenis dan beragam, semua itu tentu bisa dijadikan pusat data informasi kita ber Enterpreneur diDumay. Seperti FB, Ig, Vlog, Blog, UTube, dll. 

Banyak bermunculan UTuber, Vlogger, Blogger, dll setiap harinya mengisi konten-konten digital masing-masing. Sudah sering kita dengar apa siih kerjaannya setiap hari seperti dirumah saja tapi kok kehidupan ekonominya Cukup Mapan bahkan banyak juga menjadi Milyuner. Bahkan ada juga orang tua yang kaget kok anaknya punya uang darimana kok bisa beli ini beli itu, rasanya gak mungkin kalo hanya dari uang saku yang diberikan bisa membeli itu semuanya. Orang tua sering ngomel-ngomel, marah-marah karena yang dia tahu anaknya main gadgetnya saja bisa berjam-jam bahkan sampai tidak tau waktu. Yang orang tuanya tahu anaknya main game dengan gadgetnya seharian.  Berapa banyak sekarang anak muda yang serius menggeluti dunia E-Sport bisa menghasilkan pundi-pundi Rp, $ dll. dan bahkan bisa berkeliling dunia dengan kemampuan E-Sportnya. (next Insya Allah akan bahas khusus tentang E-Sport)

Betul Dunia Digital bagaikan punya dua sisi mata pisau yang berLawanan. Untuk itu kita sebagai Orang Tua, Guru tidak akan sanggup mengikuti 24 jam semua aktifitas anak-anak kita dan kita juga tidak bisa melarang ini itu begitu saja, karena biasanya semakin dilarang mereka justru semakin mencari berbagai cara bagaimana mendapatkan apa yang dilarangnya. Kebetulan saya selalu membimbing anak-anak kreatif  disekolah dalam ekskul yang saya Bina SWAT (Seven Wonderland about Technology). Tidak banyak melakukan larangan Tapi kita kasih pandangan pengertian berdialog dengan masuk ke dalam cara pandangnya lalu kita beri rambu-rambu dan arahan Insya Allah mereka anak-anak cerdas kreatif yang perlu wadah untuk dapat mengekspresikan minat dan bakatnya untuk mencari jati dirinya.

Salah satu contoh yang sudah kami buktikan pada saat ada turnamen pertama tingkat SMA se-Indonesia tentang E-Sport. Mereka ingin mengikuti Turnamen tersebut yang tentu tidak mudah dapat izin dari sekolah karena Label yang selama ini sudah terpatri dibenak orang tuan, guru memang betul lebih banyak negatifnya. Kami buat perjanjian tidak tertulis cukup ketat dengan anak-anak yang ingin ikut turnamen tersebut. Pihak sekolah menyerahkan bimbingannya kepada saya karena memang itu ada dibawah bidang Ekskul SWAT. Lebih kurang satu semester dari mulai Awal sampai Akhir mendampingi mereka diakhir pekan. Alhamdulillah kita bisa buktikan kepada Sekolah,Orang tua hasil jerih payah yang dilalui bersama berkat DOA dan Usaha yang Kuat Serius BerHasil Meraih menjadi yang Terbaik E-Sprot Tingkat SMA Se-Indonesia. Silakan bisa dilihat jejak digitalnya salah satu linknya


https://www.liputan6.com/tekno/read/3813103/tim-esports-sma-negeri-7-bandung-juarai-babak-kualifikasi-jdid-hsl-2018









You May Also Like

1 comments

  1. mantabb.. bagi-bagi dong ilmunya. memang tidak gampang melarang anak untuk aktif di dunia digital, berilah keleluasaan dengan memberikan rambu-rambu yang jelas. agar anak didik tahu jalan pulang yang benar.

    BalasHapus