One to Many Satu Guru

by - November 30, 2021

Selasa Sore, 30 November 2021





One to Many Satu Guru


Disela-sela rutinitas kesibukan Utama, disempatkan juga mengasah jari-jemari ini agar semakin lincah dan tajam hingga menembus cakrawala dunia. 

Anugerah rasa syukur yang tiada tara adalah ketika Allah masih beri kesempatan untuk dapat menghirup udara pagi yang segar, tersenyum bahagia melihat keluarga, lingkungan sekitar, bergerak beraktifitas penuh semangat dan tak lupa membuka pesan-pesan yang ada di medsos seperti WA, FB, saling tegur sapa sekedar menyapa saling menyemangati dengan beberapa grup keluarga, teman, komunitas dan tentu yang tak pernah dilewatkan membuka grup bersama anak-anak muda calon pengisi masa depan yaitu anak didik. Setiap hari biasanya sudah banyak pesan yang masuk memberi kabar bahwa tugasnya sudah dikerjakan dan di kirim ke link-link yang sudah disepakati. 

Membersamai anak-anak muda yang Keren dengan dinamika yang keren pula merupakan penyemangat yang luar biasa sehingga energi ku bertambah. Rasa lelah, capek, penat, kadang ketika tubuh ini kurang bersahabat (fit/sakit) Allah suruh untuk istirahat sejenak. Mereka adalah salah satu obat mujarab alami yang menggantikan semua rasa itu AJAIB jadi sehat kembali. Apalagi bila Doa-doa tulus mereka menyertai menyemangati "Ibu ... Semangat Sehat lagi yaa kami sudah siap menanti pembelajaran dari Ibu ....", hmmmmm itu adalah sesuatu yang amazing Kado TerIndah yang tidak bisa dibeli, Love U Anak Muda.

Satu Guru yang hebat bisa mengantarkan anak-anak muda hebat menjadi sesuatu sesuai dengan minat bakat masing-masing siap mengguncang dunia dengan kiprahnya. Membawa harum nama diri, keluarga, bangsa dan agama. Bila itu berhasil, rasa syukur, bahagia dan bangga (bukan tuk sombong) menyeruak didalam hati ini dengan lirih BerUcap Alhamdulillah akhirnya perjuangan proses yang dilalui selama mengikuti Perlombaan, Pertandingan, Turnamen, dsb. TerBayarkan dengan HASIL yang Gemilang sangat Memuaskan, dengan berbagai kategori kemenangan yang diperoleh. Bukan hal yang mudah untuk menjadi seperti itu suka duka kami rasakan bersama ada yang terucap banyak yang tersimpan dalam hati dan pikiran masing-masing menjadi cerita indah untuk dikenang dan tak lupa selalu saling menyemangati. 

Tidak semua kompetisi yang diikuti selalu menjadi yang Terbaik, sering juga mengalami kegagalan diawal, ditengah atau diakhir. Target setiap kompetisi tentu menjadi Juara, Bila berhasil menjadi Pemenang senang, bangga dan rasa percaya diri otomatis muncul. Sebaliknya bila harapan belum tercapai hal terberat dan cukup menantang adalah memberi dukungan dan menyemangati kembali perlu sedikit waktu dan usaha recovery. Mempertahankan Lebih Sulit daripada Meraihnya itu yang selalu disampaikan sebelum ataupun sesudahnya, agar mereka siap menerima kondisi apapun hasil akhirnya kalaupun bersedih tidak terlalu down dan Jika Menangpun Tidak Menjadikan Lupa Diri tapi Tetap Mawas diri, disitulah peran terbesar guru Menjaga Hati dan Bekerja dengan Hati.

Hal yang paling berkesan bagi saya dan anak-anak bila kata  Waa...w sampai terucap, kenapa???. Karena kata Waa...w yang ibu ucapkan serasa magis bagi kami itu yang dikatakan beberapa anak maknanya melebihi kata Hebat, Kereen, Good dsb☺.

Menyemangati anak-anak yang  punya kompeten disuatu bidang tertentu untuk mau turut serta dan mau berkompetisi tidak mudah, karena banyak juga anak yang punya potensi ketika diminta atau diajak untuk ambil bagian banyak juga yang berdalih dengan berbagai alasan Tidak Siap, tidak mau ikut lomba dll☺. TAPI terkadang ada juga anak yang biasa saja menurut penilaian awal karena belum terEksplore kemampuannya memberanikan diri siap turut serta ambil bagian (ibu saya ingin coba ikut kompetisi tersebut). Awalnya Belum Mau sampai Akhirnya SIAP, itu merupakan suatu perjuangan yang sangat menantang,  Alhamdulilah Waa...w kamu Keren gitu doonk ☺💪. Dan biasanya berdasarkan pengalaman Lebih banyak yang Berhasil Menjadi Juara karena dari keinginan sendiri

Guru bagai Pelita Cahaya dalam Gulita memang betul sekali makna tersebut bagi anak didik kita. Disitulah peran penting guru yang tidak bisa tergantikan atau digantikan oleh alat secanggih apapun. Guru bukan saja berperan hanya sebagai transfer ilmu. Kalau hanya berperan seperti itu sekarang sudah mulai tergantikan perlahan tapi pasti, mengapa?, karena kecepatan dan sebaran informasi dijagat maya telah bisa menggantikannya bahkan bukan tidak mungkin mereka lebih dulu tau dibandingkan gurunya. Tools layanan jaringan Internet yang telah memfalitasinya untuk digunakan dengan mudah, cepat dan cukup lengkap. Internet seakan merupakan nyawa kedua bagi kita saat ini apalagi setelah terjadi pandemi Covid 19 kebutuhan Jaringan Internet bertambah sangat signifikan. TAPI peran guru tidak akan tergeserkan karena peran guru saat ini lebih dari itu harus bisa sebagai Fasilitator, Motivator, Inisiator dan Pencari alami  hal yang tidak bisa dilakukan oleh alat/mesin. Karena kita bukan robot ada hati dan rasa disana dipautkan dan ditautkan untuk dan bersama anak didik. Sejalan dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen sebagai Agen Pembelajaran tentu sekaligus berperan besar menjadi agen perubahan dan peradaban. 

Ada pepatah mengatakan, "Bila Engkau ingin hancurkan sebuah negara bisa melalui Pendidikan sasarlah gurunya agar tidak punya peran dalam masyarakat dan hinakan sehingga anak didiknya tidak lagi menghormati gurunya". Hal ini sudah mulai terlihat kenyataan ada dilapangan, Berita Murid melaporkan gurunya hanya karena ditegur, diingatkan, dsb. kenapa ini bisa terjadi karena pola pendidikan sudah mulai bergeser pengaruh budaya luar. 

Peran kolaborasi Orang Tuan, Masyarakat dan Guru sangatlah penting, harus ada saling peduli seperti pendidikan zaman dulu, yang mendidik kita tidak hanya orang tua, TAPI semua Masyarakat, Tokoh Agama dan Guru. 

Contoh Teman orang tua kita tidak segan menegur kita jika mereka anggap kita melakukan sesuatu yang kurang patut dengan rasa hormat kita akan dengar dan menerimanya dengan baik, teman orang tua kita yang menegur memperlakukan kita seakan sama seperti anaknya sendiri dan kita tidak berani mengadu pada orang tua kita tentang hal ini, begitu juga kalau kita dapat teguran atau hukuman oleh guru kita tidak akan sanggup melaporkan sama orang tua kita. Tidak semua budaya dari luar cocok diterapkan di negara kita misalnya dari barat yang menganut kebebasan, bangsa kita punya norma-norma yang khas ketimuran menjunjung Sopan Santun Adab diutamakan.  

Tidak mudah untuk menjadi seorang guru, kita dituntut harus selalu siap dilapangan tidak bisa memilih misal hanya ingin anak-anak yang pintar saja, yang nurut saja, dll. Setiap tahum berganti kita akan buka hati dan tangan kita seluas samudera untuk menerima anak-anak didik baru yang siap kita bina bersama. Untuk itu seorang guru akan terus belajar dan belajar sepanjang hayat tentang apapun tidak hanya dibatasi oleh mata pelajaran yang diampu saja tapi apapun dan siap terus berubah dan berkembang kearah yang lebih baik dan baik. 

Semangat Mengabdi Para Guru Hebat Semuanya  











Selamat Hari Guru 


Namamu akan Selalu Hidup 

Dalam Sanubariku

  


Disudut ruang maya, Akhir November 2021

Goresan Jari -jemari Afni, tempat mengabdi SMAN 7 Bandung 

You May Also Like

7 comments