Dua Mata Pisau Digital

by - November 27, 2021

Sore Penghujung Week End

26 November 2021

Seperti Biasa Hujan masih setia menemani Q saat jari jemari mulai bermain menuangkan kata demi kata, Jum'at, 26 November 2021 biasa kami berkumpul kembali dengan GMLD dan kawan-kawan hebat semuanya. ingin sedikit berbagi hasil pertemuan kita yang menjadi pemateri Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd


Dua Mata Pisau Digital


Kebutuhan akan ketergantungan dengan Media Digital saat ini seperti sudah menjadi Bahan Pokok dengan kata lain Fardu A'in alias WAJIB. Saat ini kita mungkin lebih masih bisa tenang kalau yang ketinggalan uang, dompet, dll. 
Tapi bila ketinggalan HP (Gadget) rasanya dunia sudah mau runtuh bingung panik, apalagi misal saat itu sedang punya banyak kepentingan dengan banyak pihak yang harus terus inten berkomunikasi. Kita sangat rela meminta tolong / membayar seseorang untuk bisa mengantarkan HP kita ketempat dimana kita berada, hal tersebut pernah saya alami, mungkin para blogger juga mempunyai pengalaman serupa. Itu dilakukan karena kita begitu sangat ketergantungan dan  membutuhkannya dengan benda/alat tersebut sebab merasa terbantu dan dimudahkan semua urusan komunikasi kita dengan siapapun, kapanpun dan dimanapun .

Begitu sangat ketergantungannya kita dengan Gadget, sehingga mobilitas informasipun setiap saat berseliweran diberbagai platform yang kita ikuti dengan berbagai macam isi beritanya. Mulai dari yang lucu, serius, keagamaan, berita suka - duka, dll. Begitu cepat dan mudahnya sampai ketempat kita sudah tidak mengenal jarak bahkan waktu, tanpa permisi walaupun kita sedang terlelap tidur informasi tersebut akan masuk dengan mudah dan cepatnya. 

Bangun dari tidur mungkin yang pertama dilihat HP, bahkan hanya sekedar ingin lihat waktupun HP yang dicari karena memang ada fasilitasnya dan hampir semua fasilitas yang kita butuhkan sampai yang tidakpun semua tersedia dengan mudah digunakan. Jika ada platform yang baru hanya butuh sedikit waktu untuk mengenal fitur-fiturnya untuk bisa menggunakannya.

Saking mudahnya semua yang kita dapat sehingga kadang sering terabaikan hal-hal yang harus diperhatikan dalam bersosialisasi / berkomunikasi di dunia digital. Orang begitu mudahnya membagikan hal yang baik (+) seperti ingin berbagi kebahagian yang sedang dan sudah dinikmati bersama keluarga atau orang-orang terdekat, contohnya moment Pernikahan, Ultah, Wisuda, Penghargaan, dll sampai hal yang kurang baik (-) seperti keluh kesah pribadinya ke Medsos, Memarahi, Mencaci, Memaki, Menipu, Merayu, Pemerasan, Perundungan, HipnoDigital juga ada, dll.

Dunia Digital bagai dua mata pisau yang sangat BerTolak Belakang, satu sisi sangat menguntungkan dan satu sisi lain bisa sangat merugikan. 

Walaupun pemerintah sudah mengeluarkan Undang-undang IT, tapi itu TIDAK atau BELUM  BiSa menekan apalagi menghentikan hal-hal yang tidak diinginkan yang tidak baik di dunia digital. Bahkan grafiknya meningkat sama-sama naik baik yang (+) dan (-), kenapa bisa demikian karena jumlah pengguna internet terus bertambah apalagi sejak dan selama Pandemi Pertumbuhannya sangat tajam.

Kita sering menerima pesan dari orang-orang yang tidak kenal, atau sok kenal kenapa itu bisa terjadi karena sebagian data diri kita sudah tersebar di dunia digital, misal ikut bermacam grup BUKAN tidak mungkin ada penyusup yang masuk kedalam grup tersebut dari bekal data sedikit itulah bisa dimanfaatkan sehingga mereka bisa mendapatkan info tentang kita. Maka harus Tetap hati-hati dan Tetap Waspada angka kejahatan digital terus meningkat. 

Untuk itu yuuk mari kita sama-sama kita banjiri dunia maya ini dengan hal-hal yang bermanfaat untuk banyak orang, mari kita saling berliterasi dengan Baik dan Bijak.

Sumber : Kompasiana.com

Positive (+)
vs
Negatif  (-)

You May Also Like

1 comments