Digital vs Manual

by - November 01, 2021

Hallo ... Blogger

ingin sedikit berbagi cerita tentang kegiatan tanggal 1 November 2021 bersama teman-teman Guru Motivator Literasi Digital Indonesia (GMLDI) yang dimotori oleh Bapak Wijaya Kusumah atau biasa dipanggil lebih akrab dengan sebutan Om Jay, beliau seorang guru kreatif sekaligus salah satu blogger tanah air yang cukup aktif beresama teman-teman lainya mengadakan Webinar.


 Digital vs Manual


Sejak terjadi Wabah COVID 19 pada tahun 2019 dan begitu cepatnya meluas virus ini ke seantero belahan dunia. Hampir tidak ada wilayah yang terbebas dari wabah tersebut, sehingga memaksa dan membatasi ruang gera. Kita diminta lebih baik dan banyak berkegiatan dari rumah, mulai dari sekolah, pesantren, kampus, kantor, transportasi, dll kecuali layanan kebutuhan vital yang masih boleh menjalankan tugasnya seperti pertahanan dan keamanan, dinas kesehatan, pasar / mall yang menyediakan kebutuhan dasar manusia boleh beroperasi dengan aturan yang sangat dibatasi dan super ketat.  

 Hampir dua tahun lebih entah sampai kapan kehidupan akan kembali normal seperti sebelum Corona melanda dunia.
Dibalik musibah tentu ada hikmah yang menyertainya, seperti penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi digital menjadi seperti kebutuhan kedua khususnya bagi pelajar-mahasiswa, pekerja formal/non formal, pelaku usaha, swasta, pemerintahan, bahkan sampai ibu-ibu rumah tanggapun dan hampir semua masyarakat memanfaatkan teknologi informasi melalui media sosial, media informasi, dan banyak bermunculannya jasa platform seperti start-UP, dll.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat pengguna Jaringan Internet untuk menunjang semua aktivitas dan kegiatan formal/non formal sehari-hari agar bisa terhubung dengan siapapun, dimanapun dan kapanpun sehingga jarak ruang dan waktu sudah bukan menjadi halangan atau rintanan untuk bisa saling berbagi informasi. Grafik dibawah ini bisa menjadi acuan peningkatan kebutuhan Jasa Layanan Jaringan Internet.(sumber : Tek.Id)


Kemudahan dan kecepatan informasi yang didapat oleh semua pengguna Internet tentu ada sisi negatif yang harus diwaspadai dan mengancam terutama dalam hal Keamanan dan Kenyamanan sebagai pengguna Internet. 

Untuk itu kita sebagai pengguna internet harus meningkatkan pengetahuan "Literasi Digital" yang perkembangannya sangat cepat. 

Ada empat Pilar Literasi Digital yang harus diketahui dan dipahami yaitu :
  1. Kecakapan Digital
  2. Budaya Digital
  3. Etika Digital
  4. Keamanan Digital 

Sebagai Guru / Orang Tua kita mau tidak mau harus mencoba hadir dan bersahbat dengan anak, terus mengEdukasi bagaimana sebaiknya penggunaan Internet yang Bijak. Kita tidak mungkin akan menjaga dan memata-matai 24 jam gerak gerik anak-anak kita dalam menggunak gawai canggihnya. Melakukan Pelarangan tanpa ada penjelasan tentu tidak mudah diikuti oleh anak-anak kita, justru kalo dilarang mereka akan semakin mencari-cari dan sembunyi-sembunyi, berbohong dsb. segala cara akan dilakukan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Prinsipnya kesamaan empat pilar Digital vs Manual sama-sama harus kita pegang, Perbedaannya pada kelebiahan sekaligus kelemahannya Literasi Digital yaitu pada kecepatan dan percepatan daya sebar informasi tidak ada yang bisa membendung bila informasi tersebut telah beredar didunia digital / internet dan ingat ada rekam jejak digital yang tidak mudah dihapus dengan Digital. Banyak sudah contoh kasus-kasus yang sudah kita dapatkan. pernah ada Seorang yang Jenius dari perguruan kampus ternama didunia, dengan PDnya saat akan melamar pekerjaan selalu ditolak sehingga akhirnya dia merasa prustasi hanya karena pernah melakukan kesalahan yang sepele sebetulnya tapi terekam secara digital sehingga membuat langkah karirnya terhambat.

Kesimpulannya Mari kita semua Harus Cerdas BerLiterasi Digital   




Permaianan Nalar Logika dan Jari-jari lincahku
bersama
Malam - Pagi - Sore diiringi hujan panas  

You May Also Like

7 comments